Visual Storytelling: Cara Bercerita Lewat Desain yang Nggak Bikin Bosan

Desain bukan cuma soal ‘tampil keren’. Di balik warna, bentuk, dan komposisi, ada cerita yang bisa membuat audiens kamu lebih dekat dan paham. Inilah kenapa visual storytelling jadi skill penting di era digital sekarang—karena orang lebih suka “melihat” daripada “membaca”.

Misalnya, kamu punya brand skincare. Desain feed kamu bisa dibuat naratif: mulai dari memperkenalkan ingredients, menunjukkan cara pakai, menampilkan hasil pemakaian, sampai testimoni user. Semua itu bisa divisualkan dalam bentuk yang konsisten dan engaging.

Dan storytelling nggak selalu harus literal. Lewat pilihan warna, tekstur, bahkan posisi objek dalam desain—kamu bisa membangun emosi dan arahkan persepsi audiens.

🖼️ Tips dari Soogee:
Mulailah dari alur cerita, bukan layout. Tanyakan: “Apa yang ingin aku sampaikan, dan urutannya gimana?” Setelah itu, baru pikirkan format dan desain. Jangan takut buat pakai elemen sederhana kayak ilustrasi kecil, garis, atau space kosong untuk mengarahkan mata pembaca. Semakin kamu mengenal cerita brand kamu, semakin mudah kamu menarasikannya lewat visual.

Ingat, desain yang baik bukan yang paling ramai—tapi yang paling bisa “ngomong”.

Bagikan Postingan :

Artikel Terkait

Scroll to Top